Guncangan gempa di Pidie Jaya 'terasa lebih keras' dari gempa besar 2004
Warga di Pidie Jaya, Aceh, mengaku panik dan khawatir gempa dengan kekuatan 6,5 pada skala Richter pada hari Rabu (07/12) pagi akan menimbulkan tsunami.
Begitu gempa terjadi orang-orang berlari keluar dari rumah dan mencari lokasi yang lebih tinggi, kata warga Pidie Jaya, Hamdani yang berusia 45 tahun.
"Sama seperti waktu gempa dulu, malah (kali ini) gempanya lebih parah lagi. Guncangan gempanya lebih keras," ungkap Hamdani.
"Menjelang subuh, siap-siap salat tiba-tiba ada gempa. Kami ke luar semua karena kebetulan rumah kita berdekatan dengan laut, jadi kami cari tempat yang aman karena pengalaman waktu tsunami (2004)," kata Hamdani.
Setelah gempa besar, dia merasakan beberapa kali gempa susulan, tetapi di sekitar permukimannya tak banyak rumah yang hancur.
Fitriyanti, warga Pidie lain, menggendong kedua anaknya yang masih balita untuk ke luar rumah.
Dia juga mengatakan bahwa guncangan gempa terasa keras dan berbeda dengan gempa yang disertai tsunami pada 26 Desember 2004. Ia menggambarkan gempa pada 2004 lalu seperti naik ayunan.
"(Kali ini saya) langsung berlari keluar menggendong anak karena anak masih tidur," kata Fitriyanti.
Azir (52 tahun) yang juga warga Pidie Jaya mengaku masih tidur ketika gempa terjadi.
"Setelah itu disuruh bangun, yang lain tak tahu juga... tak ada yang rusak parah. Di rumah paling pecah, kena kepala kena lemari (yang) jatuh," jelas Azir.
Gempa hari Rabu berpusat di darat dan menyebabkan ratusan bangunan ruko, rumah warga, dan fasilitas umum seperti masjid dan sekolah rusak.
Hingga Rabu petang waktu setempat para pejabat mengatakan setidaknya 90 orang meninggal dunia, puluhan lainnya luka-luka.
Pada 2004 terjadi gempa besar di Aceh yang diikuti tsunami, menyebabkan sekitar 120.000 orang tewas. Namun kawasan Pidie Jaya tidak termasuk dalam kawasan yang menderita karena gempa dan tsunami 12 tahun lalu.
0 komentar:
Posting Komentar